Monday, July 29, 2013

Review of Sailor Moon Live Action




"In the power of the moon, i will punish you!"
Anime Sailor Moon karya Naoko Takeuchi kala itu benar-benar booming dan merambah ke seluruh dunia. Pada tahun 1992 - 1997, Sailor Moon series merupakan salah satu anime yang paling diminati oleh pria maupun wanita. Para penggemar Sailor Moon juga tentunya tahu bahwa pada tahun 2003 telah dibuat Sailor Moon live actionnya. Live action? Ya betul, seperti dugaan teman-teman bahwa Sailor Moon live action adalah serial tokusatsu yang dibintangi oleh manusia asli. Bintang-bintang dari Jepang.
Sailor Moon live action ini memang diisi dengan pertarungan Usagi dan kawan-kawan dalam memberantas youma (nama lain dari monster). Namun dalam seri ini lebih dikedepankan drama mengenai persahabatan. Suka duka tentang persahabatan dibahas habis dalam seri ini. Karakter-karakter tokohnya juga dijabarkan dengan jelas dan mengena, sehingga Sailor Moon Live action adalah seri yang wajib ditonton oleh penggemar Sailor Moon. Ditambah lagi pemilihan bintang-bintang yang memerankan tokoh Sailor Moon dan kawan-kawan terasa pas, sehingga karakter tersebut lebih hidup.
         Sebelum kita melakukan pembahasan lebih jauh mengenai Sailor Moon live action, ada baiknya apabila kita kembali mengulas seperti apa sinopsis cerita Sailor Moon baik di anime, maupun di live action. Kemudian kita akan menarik benang merah di antara kedua versi Sailor Moon tersebut. Tak lupa pula kita akan membongkar perbedaan-perbedaan apa yang mencolok. Karena memang banyak yang membedakan antara kedua seri tersebut.
Sinopsis
Usagi Tsukino merupakan gadis yang ceria namun ceroboh. Akibat kecerobohannya tersebut dia sering tertimpa masalah, sehingga dia menjadi bulan-bulanan Shingo Tsukino, adiknya. Suatu hari, seperti biasa Usagi terlambat ke sekolah. Saat dia sedang berlari-lari mengejar waktu, tiba-tiba dia bertemu dengan Luna, seekor kucing misterius. Awalnya Usagi tak terlalu memikirkan kucing tersebut, hingga malamnya kucing tersebut menemui Usagi di kamarnya, lalu mengubahnya menjadi Sailor Moon. Tugas utama Usagi sebagai Sailor Moon adalah dia harus mencari Kristal perak dan menemukan siapakah princess sebenarnya. Usaha Usagi menemukan Kristal perak dihalangi oleh musuh yang juga sama-sama mengincar Kristal perak. Mereka adalah dark kingdom, yang terdiri dari Queen Beryl dan keempat anak buahnya, Shitennou, yakni Jadeite, Nephrite, Kunzite, Zoisaite. Namun ternyata Usagi tidak bertarung sendirian. Satu persatu dia bertemu dengan rekan-rekannya, yakni Sailor Mercury, Sailor Mars, Sailor Jupiter, dan Sailor Venus. Ada juga laki-laki misterius yang selalu menolong prajurit Sailor jika mereka sedang terdesak, yakni Topeng Tuxedo.
 Itu adalah cerita utama yang mendasari dari kisah anime seri maupun live action seri. Namun jangan pikir kedua seri ini sama saja. Seri live action sangatlah berbeda, hingga membuat kita sedikit kebingungan mengenai perbedaan-perbedaan yang memang mencolok. Sebelum itu kita akan membahas mengenai karakter-karakter pada Sailor Moon live action:
1.      Usagi Tsukino / Sailor Moon, diperankan oleh Sawai Myuu

Pada seri live action ini digambarkan bahwa Usagi adalah gadis ceria yang ceroboh dan sering terlambat ke sekolah, sama seperti animenya. Namun yang mengejutkan adalah penggambaran karakter tersembunyi Usagi yakni Usagi sama seperti Metallia, yang tak peduli dengan bumi, dan dia berubah menjadi sosok yang akan menghancurkan bumi.
2.      Ami Mizuno / Sailor Mercury, diperankan oleh Chisaki Hama  
Ami Mizuno digambarkan sebagai gadis pintar yang ber – IQ tinggi, namun terkesan angkuh karena tak mau bergaul. Pada seri live action digambarkan bahwa Ami lebih pemalu dan lebih tertutup daripada versi animenya. Di sini Ami terkesan rapuh. Dia sangat ingin mempunyai sahabat, sehingga dia senang kepada Usagi, dan ingin menjadi sahabatnya. Awalnya dia tak mau berubah menjadi Sailor Mercury karena menyangka bahwa Usagi  mau berteman dengannya hanya karena mereka sama-sama prajurit sailor.
3.      Rei Hino / Sailor Mars, diperankan oleh Keiko Kitagawa

Rei adalah pendeta kuil Hikawa. Di sekolah dia sering di-bully oleh teman-temannya karena dia dianggap aneh Di sini ia digambarkan sebagai gadis tegas dan pemarah. Dia sangat sulit untuk percaya pada orang lain, dan lebih mengandalkan diri sendiri.  Bahkan dia menolak untuk berteman dengan Usagi dan Ami. Rei juga tidak suka karaoke, berbeda dengan versi animenya yang menyatakan bahwa Rei bercita-cita ingin menjadi penyanyi. Perbedaan lainnya yang mencolok adalah Rei tidak suka laki-laki, sedangkan pada versi animenya Rei mulai membuka hati pada teman sesama pendeta, yakni Yuichiro.
4.      Makoto Kino / Sailor Jupiter, diperankan oleh Azama Myuu
Makoto adalah gadis tomboy yang jago berkelahi. Tenaganya bahkan lebih kuat daripada laki-laki, sehingga membuat dia disegani oleh teman-teman sekolahnya. Namun sebenarnya Makoto adalah gadis yang feminim karena dia suka memasak dan menjahit boneka-boneka untuk gantungan handphone. Akibat trauma yang dialaminya pada waktu kecil yakni karena ditinggal oleh orangtuanya, teman-temannya, dan pacarnya, Makoto menjadi percaya bahwa dirinya lebih baik sendiri. Dia tidak mau didekati oleh laki-laki, termasuk pekerja Crown karaoke, Furuhata Motoki yang naksir kepadanya. Hal ini sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan versi anime yang menyatakan bahwa Makoto sangat menyukai laki-laki, dan terobsesi pada kakak kelasnya. Dia juga naksir kepada Motoki (pada animenya digambarkan bahwa Motoki adalah pekerja game centre) namun sayangnya hanyabertepuk sebelah tangan.
5.      Minako Aino / Sailor Venus, diperankan oleh Ayaka Komatsu
Minako adalah seorang penyanyi yang sangat digemari oleh Usagi, Ami, dan Makoto. Lagu-lagunya mampu membuat semangat Usagi dan teman-temannya. Perjumpaan Minako dengan Rei di gereja membuka identitas Minako bahwa ternyata Minako adalah Sailor Venus. Di versi live action Minako digambarkan sebagai gadis yang pemurung dan terlalu dibebani oleh ingatan masa lalu. Belum lagi dia mempunyai penyakit yang membuatnya sering jatuh pingsan. Berbeda dengan versi animenya. Di sini digambarkan bahwa Minako merupakan gadis yang ceria, dan merupakan rival terberat Usagi dalam bermain game. Pada versi anime Minako baru bercita-cita menjadi idola, belum menjadi idola.
Bagian mana sih persahabatan yang menyentuh?
Banyak adegan-adegan persahabatan pada episode-episode awal yang membuat serial ini menarik, yakni:
1.      Pertengkaran Rei dan Makoto
Rei sama sekali tidak mau dimanfaatkan oleh Usagi untuk membantu mengerjakan PRnya. Menurut Rei, kesalahan yang dilakukan akibat kecerobohan diri sendiri harus diperbaiki oleh diri sendiri, dan jangan mengandalkan orang lain. Namun Makoto bersikeras untuk membantu jikalau teman mengalami kesulitan. Perbedaan prinsip tersebut membuat Rei dan Makoto bertengkar.
Karena merasa tidak enak, maka Usagi menyuruh Makoto agar berbaikan dengan Rei. Makoto pun menyetujuinya. Namun saat Makoto pergi ke kuil Hikawa, secara tidak sengaja dia mencuri dengar mengenai pembicaraan Rei dengan ayahnya melalui telepon genggam. Makoto menjadi khawatir. Namun Rei malah marah dan tidak menyukai perilaku Makoto yang suka menguping. Suasana semakin tegang.
Esoknya Makoto mencoba untuk kembali berbaikan dengan Rei. Makoto terkejut ketika dia melihat Rei ditarik paksa masuk ke dalam mobil. Makoto pun mengejar mobil tersebut.
Apa yang membuat adegan ini menarik dan mengharukan?
Di sini digambarkan sebuah persahabatan, dimana Makoto bertekad untuk menyelamatkan Rei karena berpikir Rei telah diculik. Ini membuktikan bahwa Makoto tetap peduli terhadap Rei meskipun mereka sebenarnya sedang bertengkar.
2.      Ami cemburu melihat kedekatan Usagi dengan Naru
Saat Usagi sedang dipengaruhi musuh dan terancam akan berubah menjadi youma, Naru datang ke rumah Ami untuk menemui Usagi. Ami pun khawatir Naru akan mengetahui semuanya. Maka dengan terpaksa Ami mencoba untuk menghalangi niat Naru bertemu dengan Usagi. Naru menjadi salah paham dan membenci Ami.
 Persaingan Ami dan Naru dalam memperebutkan Usagi pun mulai memanas, di saat pelajaran bahasa Inggris di kelas. Naru menuduh Ami berpura-pura mengalah demi menarik simpati. Usagi pun menjadi bingung akibat permusuhan dua sahabatnya itu.
Suatu hari Ami kembali dipertemukan dengan Naru. Di sana Ami menjadi saksi saat Naru diculik oleh youma. Ami pun menyesal karena tidak dapat menyelamatkan Naru. Usagi, Ami, dan Rei pun berusaha keras menyelamatkan Naru, namun Ami terlihat lebih mati-matian. Usagi kagum akan usaha Ami, dan memujinya. 
Rei pun curiga ada yang tidak beres dengan Ami. Setelah diselidiki, rupanya Ami merasa bersalah karena dalam hati kecilnya dia tidak suka kepada Naru. Dia tidak suka jika Naru terlalu dekat dengan Usagi. Dia ingin agar Usagi hanya berteman dengannya.

No comments:

Post a Comment