Ketika ada “Yang lain” yang menyelinap masuk, dan ikut hidup bersama kita.
Saya menonton film ini karena memang saya nge-fans dengan
artis muda Hashimoto Ai. Setelah saya tonton, rasanya saya tidak menyesal telah
menontonnya. Ide film ini lumayan unik dan beraliran thriller - fantasi. Film
yang disutradarai oleh Takeshi Furusawa ini merupakan adaptasi dari anime yang berjudul sama yakni Another (dalam
katakana Jepang dibaca: A-Na-Za-).
Cerita ini bersetting di kota Yomiyama, pada tahun 1998.
Film ini dibuka dengan adegan Sakakibara Kouichi (Kento Yamazaki) yang sedang menderita sesak
nafas, dan sedang dilarikan ke rumah sakit. Dalam koma, Kouichi bermimpi bahwa
dirinya bertemu dengan ibu kandungnya yang sudah meninggal sejak 15 tahun lalu.
Saat Kouichi hendak menghampiri ibunya, ada seorang gadis berseragam SMP yang
menahannya.
Mimpi Kouichi berlanjut di dunia nyata. Saat Kouichi sedang
berjalan di lorong rumah sakit, dia melihat gadis yang sama seperti di dalam
mimpinya. Gadis itu berwajah dingin, mata kirinya ditutup dengan penutup mata,
dan dia berjalan pelan dengan membawa sebuah boneka. Kouichi yang penasaran
memutuskan untuk mengejar gadis itu hingga ke dalam lift. Namun sakit di
dadanya, membuat dia tidak dapat bertanya lebih lanjut kepada gadis misterius
itu. Ditambah lagi, gadis itu seperti menghindari Kouichi. Mengapa saya katakan “seperti”
menghindari? Karena gadis itu selalu muncul dimanapun Kouichi berada, namun
selalu menghilang tatkala Kouichi hendak mengejarnya.
Saat Kouichi dinyatakan sembuh, dia segera masuk ke sekolah
baru, tepatnya di kelas 3-3. Di kelas itu pula Kouichi melihat gadis itu duduk
di bangku paling belakang. Ketika Kouichi bertanya mengenai gadis itu kepada teman-teman sekelasnya, tak
ada satu murid pun yang mengetahui. Kouichi mulai berpikir bahwa gadis itu
adalah hantu yang berkeliaran. Rasa penasaran Kouichi semakin memuncak. Dia
heran apa yang sebenarnya diinginkan oleh gadis itu. Dan siapa gadis itu? Namun
sayangnya, teman-teman sekelasnya sama sekali tidak mau memberikan informasi
apapun. Mereka seolah-olah menyembunyikan sesuatu.
Rasa penasaran Kouichi membuatnya terus menyelidiki mengenai
gadis itu. Hingga suatu ketika Kouichi berhasil mengungkap nama gadis itu, yakni
Misaki Mei (Hashimoto Ai). Teman-teman sekelasnya yang merasa gerah terhadap tingkah laku
Kouichi, mulai bercerita bahwa 26 tahun lalu ada seorang gadis yang meninggal. Gadis
itu bernama Misaki. Misaki adalah seorang gadis populer yang sangat disayangi
oleh teman-temannya. Karena teman-teman sekelasnya tidak dapat menerima
kematian Misaki, maka teman-temannya menghadirkan sosok Misaki dalam bentuk
boneka. Mereka memperlakukan boneka itu seperti Misaki. Namun sejak saat itu,
kematian-kematian aneh mulai terjadi. Fenomena itu melibatkan murid-murid kelas
3-3, dan juga kerabat murid. Semuanya meninggal dalam cara yang aneh.
Saat kelulusan, wali
kelas 3-3, Chibiki sensei, menemukan keanehan pada kelas 3-3. Ada sebuah bangku
“lebih”. Dia tidak mengenali siapa murid itu. Dia menyadari ada seseorang yang
seharusnya sudah mati, kembali hidup dan menyamar menjadi siswa di dalam kelas.
Peraturan pun dibuat untuk membuat jumlah murid tetap
seimbang. “Peraturan” yang tidak diketahui oleh Kouichi ini pun membuat kematian
demi kematian kembali terjadi. Korbannya adalah teman-teman sekelas Kouichi sendiri,
guru, dan juga kakak dari Mizuno (Salah satu murid yang ada di kelas 3-3 itu).
Menurut saya kematian-kematian yang dialami oleh para korban
cukup sadis, dan membuat saya menutup mata karena tak berani melihatnya. Tapi
jangan khawatir. Tak sepenuhnya film ini bernuansa gelap dan sadis. Film ini juga
diisi oleh romantisme persahabatan yang terjalin di antara Kouichi dan Misaki
Mei. Akting para pemain oke. Tetapi menurut saya akting pemain utama agak kaku.
Ekspresi wajahnya terlalu datar, sehingga tidak dapat membangun “atmosfer” yang
tepat. Contohnya saat dia melihat teman sebangkunya meninggal di depan matanya.
Ekspresi yang ditampilkan oleh Kouichi sangat tidak natural, dan cenderung
datar. Ekspresi wajah Kouichi seperti berkata “Ah, ini hal yang biasa.”. Sedikit
aneh, karena di film itu, Kouichi baru pertama kali melihat ada orang mati di
depan matanya. Tidakkah seharusnya dia melongo, atau menjerit? Atau minimal keringat dingin.
Lupakan soal itu. Menurut saya film ini cukup menghibur,
karena banyak bintang-bintang muda yang segar. Di satu sisi film ini juga
membutuhkan konsentrasi yang tinggi, agar kita mampu memahami seluruh jalan
ceritanya. Jadi saya sarankan jangan pernah ketinggalan satu menit pun ketika
menonton film ini, atau anda akan dibuat bingung.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteaku sedikit kurang paham sama endingnya, jadi chibiki sensei itu kan udah mati taun 1998 tapi hidup lagi tahun 2012, berarti fenonema ini gak akan beres-beres dong, berarti chibiki sensei di taun selanjutnya harus dibunuh dong karena dia makhluk yang seharusnya udah mati.keren deh film film jepang bikin yang nonton juga berfikir keras.
ReplyDeleteHemm
ReplyDeleteMungkin kouichi itu psiko diem diem wkwkkw makanya bisa datar. Btw, if you're a big fan of Hasimoto Ai, I'm the one who being a fan of Yamazaki Kento for sure wkwkwk
ReplyDeleteMau nonton ini tapi takut. Adegan nya sama semua ga sih sama di anime?
ReplyDelete